Bola.net
·10 de janeiro de 2025
In partnership with
Yahoo sportsBola.net
·10 de janeiro de 2025
Bola.net - Eks fisioterapis Timnas Indonesia, Huh Ji-sub mencurahkan isi hatinya. Ia terkejut Shin Tae-yong dipecat dari kursi pelatih Skuad Garuda.
"Beberapa hari terakhir ini sangat sulit bagi saya. Pelatih kami diberhentikan secara tiba-tiba tanpa pemberitahuan atau rencana sebelumnya," ujar Huh Ji-sub di Instagram pribadinya.
"Keputusan itu tidak hanya mengejutkan, tetapi juga membuat saya merasa kosong dan kehilangan arah," katanya menambahkan.
Ini berarti Huh Ji-sub baru sekitar lima bulan bekerja untuk Timnas Indonesia. Sebelumnya ia menjadi fisioterapis dua klub Korea Selatan, Suwong Samsung Bluewings dan Gangwon FC.
"Saya datang ke Indonesia dengan hati, bukan hanya untuk pekerjaan. Indonesia sudah seperti rumah kedua saya. Saya menghabiskan masa SMP dan SMA di sini, dan ada ikatan emosional yang mendalam dengan negeri ini," tutur Huh Ji-sub.
"Impian saya sederhana, memberikan kontribusi, sekecil apa pun, untuk membantu Indonesia mencapai mimpi besarnya lolos ke Piala Dunia."
"Namun, dalam dunia olahraga, hal seperti ini sering terjadi. Pertemuan dan perpisahan bisa terjadi kapan saja, tanpa kita sangka," lanjut Huh Ji-sub.
2 dari 3 halaman
Berat untuk Huh Ji-sub melewati momen ini. Ia tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Namun, ia mencoba untuk menerima keputusan itu.
"Meski begitu, menerima kenyataan ini tetap tidak mudah. Saya menghormati keputusan yang sudah diambil, meski tidak bisa menyembunyikan rasa kecewa yang ada di hati," ucap Huh Ji-sub.
"Saya sebenarnya sudah mempersiapkan rencana besar untuk 2025. Saya ingin membantu Timnas Indonesia dengan peran baru sebagai ahli ilmu olahraga (sport scientist)," imbuhnya.
Beberapa hari terakhir ini sangat sulit bagi saya. Pelatih kami diberhentikan secara tiba-tiba tanpa pemberitahuan atau rencana sebelumnya. Keputusan itu tidak hanya mengejutkan, tetapi juga membuat saya merasa kosong dan kehilangan arah.
Saya datang ke Indonesia dengan hati, bukan hanya untuk pekerjaan. Indonesia sudah seperti rumah kedua saya. Saya menghabiskan masa SMP dan SMA di sini, dan ada ikatan emosional yang mendalam dengan negeri ini. Impian saya sederhana, memberikan kontribusi, sekecil apa pun, untuk membantu Indonesia mencapai mimpi besarnya lolos ke Piala Dunia.
Namun, dalam dunia olahraga, hal seperti ini sering terjadi. Pertemuan dan perpisahan bisa terjadi kapan saja, tanpa kita sangka. Meski begitu, menerima kenyataan ini tetap tidak mudah. Saya menghormati keputusan yang sudah diambil, meski tidak bisa menyembunyikan rasa kecewa yang ada di hati.
Saya sebenarnya sudah mempersiapkan rencana besar untuk 2025. Saya ingin membantu tim nasional Indonesia dengan peran baru sebagai ahli ilmu olahraga (sport scientist). Saya percaya pendekatan berbasis ilmu pengetahuan dan kedokteran olahraga dapat menjadi salah satu kunci untuk membawa sepak bola Indonesia ke level yang lebih tinggi. Bahkan setelah turnamen ini, saya sudah menyiapkan berbagai program untuk masa depan sepak bola Indonesia. Tapi sekarang, semua yang sudah saya rencanakan terasa hancur.
Pada bulan Desember lalu, saya sempat menerima tawaran dari klub luar negeri dan juga tim nasional Korea Selatan. Namun, saya memilih tetap di Indonesia. Saya ingin menjadi bagian dari perjalanan panjang menuju impian besar negara ini. Tapi dengan pemberhentian pelatih kami yang begitu tiba-tiba, saya merasa kehilangan peran saya di sini. Saya tidak tahu lagi apa yang bisa saya lakukan.
Ada banyak hal yang terjadi di balik layar. Hal-hal yang mungkin tidak akan pernah diketahui publik. Tapi saya memilih untuk tidak membahasnya, karena saya percaya bahwa yang terpenting adalah bagaimana kita bergerak maju. Mengkritik masa lalu hanya akan menghambat langkah ke depan.
Meski hati saya berat, harapan saya untuk Indonesia tidak pernah pudar. Saya ingin melihat Indonesia terus maju, hingga suatu hari mimpi besar kita semua untuk lolos ke Piala Dunia akhirnya terwujud.
Terima kasih kepada semua orang yang telah menjadi bagian dari perjalanan saya di sini. Saya benar-benar bersyukur atas setiap momen yang saya habiskan di Indonesia. Untuk para penggemar sepak bola Indonesia, saya tidak akan pernah melupakan semangat dan dukungan kalian.
Saya akan selalu mendukung Indonesia, di mana pun saya berada. Perjalanan ini mungkin berhenti di sini, tapi cinta saya untuk sepak bola Indonesia tidak akan pernah hilang.