Bolatimes.com
·30 de junho de 2025
Inter Miami Dihajar PSG, Peluk Hangat Lionel Messi dan Luis Enrique Jadi Gunjingan

In partnership with
Yahoo sportsBolatimes.com
·30 de junho de 2025
Bolatimes.com - Pertemuan emosional terjadi di Mercedes-Benz Stadium, Atlanta, saat Lionel Messi dan Luis Enrique kembali berjumpa dalam laga 16 besar Piala Dunia Antarklub 2025.
Momen ini menjadi sorotan tak hanya karena Inter Miami kalah telak 0-4 dari Paris Saint-Germain (PSG), namun juga karena reuni dua sosok yang pernah mengukir sejarah bersama di Barcelona — sekaligus sempat bersitegang secara emosional di masa lalu.
Pertemuan keduanya jadi viral di sosial media. Pertemuan mereka bukan diwarnai ketegangan, melainkan pelukan hangat dan tawa lepas, seakan menandai lembaran baru hubungan mereka yang sempat renggang satu dekade lalu.
Messi dan Luis Enrique saling menyapa di lorong stadion. Keduanya berbincang dengan santai, menyiratkan bahwa semua konflik masa lalu telah usai.
Sebelum laga, Luis Enrique juga terlihat menyapa akrab Luis Suárez, Jordi Alba, dan Sergio Busquets, mantan anak asuhnya di era kejayaan Barcelona.
Messi pun menyempatkan diri bertemu dengan mantan rekan setimnya di PSG seperti Gianluigi Donnarumma dan Presnel Kimpembe, yang masih menjaga hubungan baik dengan sang megabintang asal Argentina sejak kebersamaan mereka di Paris antara 2021 hingga 2023.
Sayangnya, di lapangan, Messi dan Inter Miami gagal memberi perlawanan berarti. Mereka harus mengakui keunggulan PSG — sang juara Liga Champions — yang kini menunggu lawan di perempat final antara Bayern München atau Flamengo.
Hubungan Messi dan Luis Enrique sempat retak di awal 2015. Kala itu, Messi yang kembali dari liburan Natal di Rosario terlambat bergabung dengan latihan Barcelona.
Dalam sesi latihan terbuka, ia merasa dijatuhkan di kotak penalti namun tidak mendapat peluit dari Luis Enrique yang saat itu bertugas sebagai wasit latihan.
Hal itu memicu protes keras dari Messi dan berlanjut ke adu argumen di ruang ganti. Rekan-rekan setim bahkan harus turun tangan untuk meredam suasana.
Puncaknya terjadi saat laga melawan Real Sociedad di Anoeta. Messi hanya duduk di bangku cadangan dan baru dimainkan di babak kedua.
Barcelona kalah 0-1, dan hubungan Messi–Luis Enrique makin memanas. Keesokan harinya, Messi absen latihan dan situasi ini menjadi santapan media Spanyol.
Meski sempat memanas, Luis Enrique kemudian menjelaskan bahwa konflik tersebut bukan karena dirinya. “Memang sempat ada ketegangan, tapi bukan saya yang memulai. Namun saya harus mengelolanya,” ujar pelatih asal Spanyol itu.
Akhirnya, badai itu reda. Barcelona justru tampil luar biasa di musim itu, meraih treble winners — La Liga, Copa del Rey, dan Liga Champions — di bawah asuhan Luis Enrique, dengan Messi sebagai motor utama di lapangan.
Kini, 10 tahun berselang, semua telah menjadi bagian dari sejarah, dan senyum yang terukir antara keduanya menunjukkan bahwa luka lama benar-benar telah sembuh.