Bola.net
·20 de dezembro de 2024
In partnership with
Yahoo sportsBola.net
·20 de dezembro de 2024
Bola.net - Pelatih Manchester United Ruben Amorim merasa bahwa timnya bermain lebih baik, meski akhirnya kalah dari Tottenham dalam laga perempat final Carabao Cup 2024/2025.
Manchester United harus mengakui keunggulan Tottenham di Tottenham Hotspur Stadium pada Jumat (20/12/2024) dini hari WIB. Setan Merah takluk dengan skor 3-4.
Tottenham unggul berkat gol brace Dominic Solanke, satu gol dari Dejan Kulusevski, dan tambahan gol dari Son Heung-min. Di sisi lain, Manchester United mencetak tiga gol melalui Joshua Zirkzee, Amad Diallo, dan Jonny Evans.
Dengan hasil tersebut, Tottenham melaju ke babak semifinal Carabao Cup. Sementara perjalanan Manchester United harus berakhir di perempat final.
1 dari 3 halaman
Pemain Manchester United Amad Diallo (tengah) merayakan golnya dalam pertandingan perempat final Carabao Cup melawan Tottenham, Jumat (20/12/2024) dini hari WIB. (c) AP Photo/Dave Shopland
Amorim mengakui bahwa kekalahan ini memang sulit diterima, tetapi dia tetap merasa bangga dengan cara timnya bertarung, terutama setelah sempat tertinggal.
“Kami menunjukkan itu dalam pertandingan-pertandingan sebelumnya juga, ketika kami tertinggal di momen-momen sulit," kata Amorim di situs resmi klub.
"Kami sempat kehilangan fokus di awal babak kedua, itu adalah momen yang berat bagi kami, sekitar 10 menit. Namun setelah itu kami bangkit, saya rasa kami melakukan pekerjaan yang luar biasa.
"Jika melihat keseluruhan pertandingan, saya rasa kami adalah tim yang lebih baik, tapi mereka lebih klinis. Kami kalah dalam pertandingan ini, tapi perjuangan para pemain sangat penting bagi saya.”
2 dari 3 halaman
Pemain Manchester United Noussair Mazraoui beraksi dalam laga perempat final Carabao Cup melawan Tottenham, Jumat (20/12/2024) dini hari WIB. (c) AP Photo/Dave Shopland
Amorim juga berpendapat bahwa timnya berhasil mengontrol jalannya pertandingan dengan sangat baik, meski pada akhirnya harus kalah karena ketidaktepatan dalam penyelesaian akhir.
“Ya, itu bisa dilihat dan dirasakan di stadion. Tim sangat nyaman, kami menguasai bola,” tambah Amorim.
"Saya rasa masalah kami bukan pada umpan terakhir, tapi lebih kepada penyelesaian akhir. Dalam pikiran saya, Chris Eriksen memiliki dua kesempatan yang sama di posisi yang mereka cetak dua gol.
"Kami tidak bisa mencetak gol. Itu bisa terjadi."