Bola.net
·01 de março de 2025
Solskjaer Sebut Penyebab Ruben Amorim Kesulitan di Manchester United

In partnership with
Yahoo sportsBola.net
·01 de março de 2025
Bola.net - Ole Gunnar Solskjaer mengungkapkan alasan Ruben Amorim mengalami kesulitan di Manchester United. Menurutnya, masalah utama bukan sepenuhnya kesalahan sang pelatih.
Sejak ditunjuk menggantikan Erik ten Hag, Amorim kesulitan membawa United tampil konsisten. Dari 16 pertandingan Premier League, ia hanya meraih lima kemenangan.
Saat ini Manchester United masih tertahan di posisi ke-14 klasemen dengan raihan 33 poin. Mereka hanya unggul 16 poin dari zona degradasi.
Banyak pemain belum cocok dengan formasi 3-4-2-1 yang diterapkan Amorim. Solskjaer menilai penyebabnya adalah skuad yang masih berisi pemain dari era pelatih sebelumnya.
Harry Maguire merayakan gol ketiga Manchester United bersama rekan setimnya dalam laga Premier League kontra Ipswich Town, Kamis (27/2/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Dave Thompson
Solskjaer menyebut terlalu seringnya pergantian pelatih membuat skuad tidak memiliki identitas yang jelas. “Itu untuk orang-orang di atas (di United), tetapi masalahnya adalah manajer bermain dengan pemain milik manajer sebelumnya,” kata Solskjaer kepada The Athletic.
Menurutnya, kondisi ini menyulitkan Amorim membangun tim sesuai dengan filosofi permainannya. Ia menegaskan bahwa tanggung jawab tidak hanya ada pada pelatih, tetapi juga pihak manajemen klub.
Solskjaer juga membandingkan suasana di United dengan Besiktas, klub yang kini ia tangani. “Besiktas juga terasa seperti klub keluarga, dengan rasa hormat satu sama lain. Ada anggota staf yang sudah bekerja di sini selama 10, 20, 30 tahun.”
2 dari 4 halaman
Ole Gunnar Solskjaer ketika memimpin Besiktas pada laga melawan Athletic Bilbao di Liga Europa 2024/2025 (c) AP Photo
Solskjaer sendiri mengalami masa sulit di United sebelum dipecat pada 2021. Namun, ia tetap bangga dengan pencapaiannya, termasuk finis di posisi kedua dan ketiga Premier League.
“Enam minggu terakhir itu berat, saya tidak bisa menyangkalnya, tetapi kami juga berada di puncak grup Liga Champions.”
Ia juga mengingat kembali momen menyakitkan saat dipecat setelah kekalahan telak dari Watford. Meskipun demikian, ia menilai hasil yang ia raih masih cukup baik dibandingkan era setelahnya.
“Kami juga mencapai final Eropa, tetapi saya mengerti maksud Jose (Mourinho) ketika dia mengatakan bahwa pencapaian terbaiknya adalah membawa United finis kedua di liga.”