Bola.com
·4. Dezember 2025
Marselino Ferdinan Gagal Bela Timnas Indonesia U-22 ke SEA Games 2025, Harapan Besar yang Pupus Karena Cedera

In partnership with
Yahoo sportsBola.com
·4. Dezember 2025

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-22 harus menerima kenyataan pahit jelang SEA Games 2025. Sang pemain paling berpengalaman, Marselino Ferdinan, dipastikan gagal berangkat ke Thailand. Padahal, kehadirannya digadang-gadang menjadi pembeda seperti dua tahun lalu.
Ketika daftar 23 pemain awal dirilis oleh pelatih Indra Sjafri, nama Marselino Ferdinan langsung mencuri perhatian. Meski baru berusia 21 tahun, Lino adalah pemain dengan jam terbang paling mewah di skuad Garuda Muda.
Dia sudah tampil 37 kali di berbagai level Timnas Indonesia, menyumbang 5 gol dan 2 assist. Sementara di kelompok usia, kontribusinya bahkan lebih mengilap: 22 penampilan, 8 gol, dan 3 assist.
Publik berharap, Marselino akan kembali menjadi motor permainan seperti di SEA Games 2023, turnamen yang ia menangi bersama Indra Sjafri.
Tapi di balik ekspektasi tinggi itu, keraguan juga muncul. Penyebabnya? Menit bermain Marselino di klub barunya, AS Trencin, sangat minim. Sejak bergabung, Marselino baru bermain 3 kali dengan total waktu 64 menit. Bagi pemain muda, ini tentu jauh dari ideal.
Pertanyaan pun muncul, apakah Marselino dalam kondisi terbaiknya untuk membela tim nasional? Apakah ritme bermainnya cukup untuk tampil konsisten di turnamen seketat SEA Games?
Keraguan tadi bukan berarti kualitas Marselino menurun. Bahkan, untuk peta permainan Timnas U-22, Lino tetap dianggap pemain yang sangat penting.
Di SEA Games 2023, Marselino tampil 5 kali, hanya absen sekali, dan menyumbang 2 gol serta 1 assist. Ia selalu dimainkan penuh oleh Indra Sjafri, terutama di babak semifinal dan final.
Karakter Marselino sebagai gelandang serbabisa Dimana bisa menyerang, bisa mengatur tempo, bisa menembus kotak penalty, membuatnya ideal menjadi penghubung antara lini tengah dan depan. Tak ada pemain lain yang punya rekam jejak seperti ini di skuad saat ini.
Sayangnya, perjalanan Marselino di SEA Games 2025 berakhir sebelum dimulai. Cedera yang ia alami memaksa dirinya dicoret dari skuad Garuda Muda.
Cedera ini menjadi pukulan besar, bukan hanya bagi dirinya, tapi juga bagi strategi Indra Sjafri yang sudah menyiapkan komposisi pemain dengan menempatkan Lino sebagai salah satu tumpuan utama. Garuda Muda kini harus kehilangan pemain dengan pengalaman paling komplet di tim.
Lalu, apa dampak absennya pemain muda yang satu ini?
Pertama, lini tengah kehilangan kreator utama. Tidak ada pemain lain yang punya kombinasi skill, visi, dan keberanian menusuk seperti Marselino. Kedua, mental juara di turnamen besar berkurang. Pengalaman Lino menjuarai SEA Games sebelumnya sangat berharga. Ketiga, fleksibilitas taktik akan menurun. Lino bisa bermain di gelandang serang, sayap, bahkan deeper midfielder jika dibutuhkan.
Ini membuat Indra Sjafri harus memutar otak mencari solusi baru. Marselino Ferdinan harus melewatkan kesempatan mengulang sejarah di SEA Games 2025. Namun, perjalanan kariernya masih panjang. Yang terpenting, ia pulih dan kembali mendapatkan menit bermain reguler di klub.









































